Taufan Pawe Cuekin Idrus Marham Jelang Musda Golkar Sulsel

JELAJAH.CO.ID, Makassar — Politisi senior Partai Golkar Idrus Marham menyebut dari sejumlah nama yang beredar ingin maju di Musda Golkar Sulawesi Selatan hanya nama Taufan Pawe yang tidak menjalin komunikasi dengannya. Idrus pun tak mengetahui apa penyebabnya.

“Jadi komunikasi, mau calon atau tidak, komunikasi dengan saya. Ada yang datang mau masuk, ada datang mempertanyakan siapa yang kita dukung, ada yang datang izin mau maju, ya udah, silakan saja,”kata Idrus kepada wartawan, Kamis 10 April 2025.

“Hampir semua yang ada di sini, kecuali Taufan Pawe. Saya kan harus jujur dong. Misalkan Taufan pawe tidak ke saya, berarti ada pertimbangan khusus. Dianggap saya tidak punya peranan,”lanjut dia.

“Meskipun awal-awal jadi wali kota saya yang tanggung jawab,”sambungnya.

Lanjut Wakil Ketua Umum DPP Golkar tersebut, kekuatan Golkar ada pada ideologi, sistem, dan kepemimpinan.

“Kalau ini dilakukan tentu ada prestasi, pertanyaan saya dalam kepengurusan ini, apakah ada prestasinya atau tidak.Nah kalua tidak ada prestasinya, harus diberikan punishment, bukan reward,”ucapnya.

Dia mencontohkan, hasil Pileg 2024 lalu. Partai Golkar rontok di Sulawesi Selatan. Sejumlah daerah terpaksa kehilangan kursi pimpinan di DPRD.

“Misalnya di Kabupaten Gowa dan di provinsi. Golkar kehilangan kursi Ketua DPRD,”katanya.

Soal siapa figur yang tepat memimpin Golkar Sulsel, Idrus Marham tak ingin berspekulasi. Menurutnya semua ada proses yang harus dilalui.

“Di sini tidak boleh, nanti ada kalau ada peliharaan. Peliharaan itu misalkan karena dibackup oleh si A, dilindungi si A, itu gak boleh. Kalau seperti itu, seberapa jauh perlindungan itu yang bisa menjamin prestasi politik. Gak bisa,”tutur Ketua IKA UINAM ini.

‘Dan kalau misalnya ada perlindungan seperti itu, mestinya DPD-DPD di bawah harus berontak. Jangan justru menjadi bagian dari pada gerbong itu. Kalau mau maju.Paradigmanya mau membesarkan Golkar, atau menguasai Golkar.Karena kedepan persaingan politik semakin dinamis, bahkan semakin radikal di Sulawesi Selatan. Kan ada perubahan politik, yang tadinya Golkar merupakan lumbung suara di Sulsel, kini diambil sama NasDem,”pungkasnya.

Proyeksi ke depan, sangat tergantung dengan kepemimpinan. Kalau kepemimpinannya didesain untuk menguasai Golkar, maka ia pasti defensive. Tapi jika dia didesain untuk membesarkan Golkar, maka dia ovensif dengan mengedepankan pempimpinan yang kuat dengan ide dan gagasan sebagai instrument dalam bentuk program.

Diketahui, Musda Golkar Sulsel diprediksi digelar pada bulan Agustus mendatang. Sejumlah nama dikabarkan akan maju. Yaitu calon inkumben Taufan Pawe, Adnan Puritcha , Ilham Arief Sirajuddin, dan Munafri Arifuddin.