
JELAJAH.CO.ID, Makassar – Ali Gauli Arif menegaskan telah mundur sebagai politisi Partai Golkar.
Sebelumnya, Ali Gauli Arif menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Bidang Pemilu Partai Golkar Makassar.
Ia nyatakan sikap mundur dari dunia politik untuk fokus pada kepemimpinannya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Raya Makassar.
Keputusan tersebut diambil untuk menghindari konflik kepentingan.
Hal ini mengingat aturan yang melarang pejabat Perusda atau BUMD merangkap sebagai kader partai politik.
Dalam pernyataannya, Ully sapaannya, menjelaskan ia sudah menyatakan sikap mundur dari Golkar Makassar sejak Ahad 20 April lalu.
“Saya sudah bukan lagi seorang politisi. Sebelum saya diberikan SK sebagai Plt Dirut Perumda Pasar Makassar Raya, saya sudah menghadap ke Pak Ketua (Golkar Makassar, Munafri Arifuddin) terkait mundurnya saya sebagai kader Golkar,” kata Ully kepada wartawan, Kamis 24 April 2025.
Sebab, memang dalam aturan sebagai Plt di Perusda Makassar, tidak boleh rangkap sebagai kader partai,” tambah Ully.
Mantan Panitia Pelaksana PSM Makassar itu menambahkan, keputusan ini bukanlah hal yang mudah.
Namun menjadi langkah yang tepat untuk menjaga integritas dan komitmennya dalam menjalankan tugas di Perusda Makassar.
Ia menyatakan, dirinya merasa terhormat dapat memimpin Perumda Pasar Raya Makassar, dan ingin memberikan kontribusi maksimal dalam pengelolaan pasar yang menjadi salah satu aset penting Kota Makassar.
Ully menyampaikan, Ketua Golkar sekaligus Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, tidak menyoalkan dirinya mundur sebagai kader.
Justru, Munafri Arifuddin memberikan dukungan dan menghargai keputusan Ully.
“Alhamdulillah, respons saya terhadap beliau (Munafri Arifuddin) sangat baik. Beliau menghargai keputusan saya,” ungkap Ully.
Olehnya, Ully mengaku sepenuhnya berfokus pada upaya meningkatkan kualitas dan pelayanan Perumda Pasar Raya Makassar.
Ully berharap dengan amanah yang diberikan, ia dapat membawa kemajuan bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Makassar.
Hal ini melalui pengelolaan pasar yang efisien dan transparan.
Terlebih, ia berkomitmen meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar.