
JELAJAH.CO.ID,Makassar – Masa tugas Ashabul Kahfi menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan resmi berakhir. Namun, legislator DPR RI itu mengklaim telah berhasil memimpin partai berlambang matahari itu selama 20 tahun lamanya atau empat periode.
Kahfi menjadi Ketua PAN Sulawesi Selatan sejak 2005 hingga 2025. Kali ini di Muswil VI PAN Sulawesi Selatan yang digelar pada Ahad 4 Mei 2025 di Hotel Claro, Jalan Andi Pangerang Pettarani, Kahfi didapuk menjadi formatur calon Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan periode 2025-2030.
Tugasnya adalah menyusun struktur kepengurusan. Bersama tiga formatur lainnya yaitu Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi.
Kemudian, Ketua PAN Maros yang juga Bupati Maros Chaidir Syam, dan Ketua PAN Gowa yang juga Bupati Gowa Husniah Talenrang.
Adapun Kahfi kini menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PAN untuk Wilayah Sulawesi.
Dalam laporan pertanggung jawabannya Kahfi mengatakan, selama 20 tahun memimpin partai besutan Zulkifli Hasan, tentu ada kekurangan. Tapi setidaknya, selama mengusung calon gubernur dan wakil gubernur partainya selalu menang.
Yaitu dalam mengusung Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman, dan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi
Di Pilkada Kabupaten/Kota, PAN pernah memiliki Bupati di Wajo, Enrekang, dan Wakil Bupati di Bulukumba. Bahkan kini menang di Pilkada Gowa dan Maros.
Begitupun pada Pemilihan Legislatif. Kahfi menyebut partai nya pernah mengalami era keemasan. Buktinya di DPR RI kader PAN selalu terpilih dari tiga dapil yang ada. Meski begitu diakuinya untuk di DPRD Provinsi mengalami penurunan.
“Hari ini kita mengadakan Muswil. Kita amat bersyukur karena ini merupakan momen yang akan menentukan masa depan partai ini di masa akan datang. Saya mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada saudaraku-saudaraku bila selama 20 tahun atau empat periode memimpin PAN ada kekurangan. Saya kira ini bukan waktu yang singkat,”ujar Kahfi.
Diketahui, hasil Pileg 2014 PAN berhasil meraih sembilan kursi di DPRD Sulawesi Selatan dan mampu meraih kursi pimpinan.
Sedangkan Pileg 2019 kursi PAN mengalami penurunan hanya meraih 7 kursi. Sedangkan di Pileg 2024 PAN harus membuat fraksi gabungan bersama Partai Hanura karena hanya meraih 4 kursi.
“Mengenai hasil Pileg pendekatan kita tidak berubah tapi kompetitor lebih agresif. Ini pelajaran buat kita.Kemenangan bukan dijemput tapi harus diperjuangkan,”ajak nya.
“Semoga di Pileg 2029 PAN mampu merebut posisi empat besar untuk skala nasional sehingga Bang Zul bisa diusung untuk posisi Cawapres nantinya,”sambungnya.