70 Calon Pramuwisata Madya Sulsel Ikuti Tour Guide Training

JELAJAH.CO.ID, Makassar – Aebanyak 70 peserta calon Pramuwisata Madya Sulawesi Selatan telah mengikuti Pelatihan Tour Guide 2025 di Makassar yang berlangsung dari tanggal 16 sampai 18 Mei 2025.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia Sulawesi Selatan (DPD-HPI Sulawesi Selatan) secara mandiri yang dipantau dan diarahkan langsung oleh Dinas Kebudayaan dan Kepariwitaan Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini dilaksakan di Hotel Almadera (sebelumnya: Hotel Quality) pada tanggal 16 dan 17 untuk sesi materi, dan Praktik Lapangan pada tanggal 18 Mei 2025.

Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulawesi Selatan, Muhammad Arafah. Dalam sambutannya, Muhammad Arafah, menjeaslakn, Pramuwisata merupakan Ujung Tombak Pariwisata daerah

Baca Juga:  UMI Gelar Dzikir dan Doa Awal Tahun 2025

“Pramuwisata merupakan Ujung Tombak Pariwisata kita. Semoga bisa bekerja secara professional dan mandiri,”ujar Arafah dalam keterangan tertulisnya, Rabu 21 Mei 2025.

Sementara itu, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Sulawesi Selatan, Burhanuddin, B, mengatakan, kegiatan ini sedianya dilaksanakan di tahun-tahun sebelumnya dan tertunda akibat Pandemi Covid 19.

“bayangkan pelatihan Pramuwisata yang terakhir pada tahun 2019, jadi tujuh tahun baru diadakan,” sebutnya.

Peserta pelatihan Pramiwisata ini diikuti oleh para mahasiswa Bahasa dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan, Pengajar dan Dosen, Praktisi dan staf biro perjalanan wisata, dengan beragam Bahasa,

“Dan Bahasa Inggris adalah Bahasa pertama yang ditawarkan atau minimal menguasai salah satu Bahasa asing,” sambung Burhanuddin.

Baca Juga:  Muktamar PPP Digelar April, Sejumlah Tokoh Siap Bersaing

Namun setelah diseleksi melalui seleksi berkas dan wawancara dengan minimal Pendidikan sekolah menengah atas atau sederajat, selain Bahasa Inggris ada beberapa calon pramuwisata yang bisa berbahasa Mandarin, Jepang, dan Jerman.

Terpantau, pada saat pembukaan dihadiri pula oleh perwakilan dari stakeholder antara lain, GIPI, ASITA, ASTINDO, PHRI dan Jokka Creative.

Adapun materi-materi pelatihan antara lain; Pengenalan Objek Wisata, Pengenalan Budaya dan Suku-suku di Indonesia, Tehnik Kepemanduan, Etika Pramuwisata, Pengenalan Flora & Fauna, Penyusunan Informasi Pariwisata, Pengetahuan Paket Wisata.

Kemudian Praktik Lapangan dengan simulasi guide dalam menjelaskan objek-objek wisata di kota Makassar seperti Pelabuhan Paotere, Benteng Somba Opu, dan Balla Lompoa.

Ketua Panitia pada pelatihan ini adalah Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd, menjelaskan, para Narasumber dalam pelatihan ini adalah Praktisi Guide sekaligus Akademisi.

Baca Juga:  Mentan Andi Amran Sulaiman Bakar Semangat 900 Wisudawan UNM

“Para nara sumber adalah Guide dan juga pengajar di perguruan tinggi, jadi peserta puas dengan karena materi-materi itu dipadukan dengan pengalaman lapangan dari para Narasumber,” terang Guide Bahasa Jerman yang juga Dekan Fakultas di salah satu perguruan tinggi swasta.

Setelah dinyakan lulus 100 % maka mereka berhak mendapatkan Sertifikat Pramuwisata, Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP), dan PIN. Mereka akan dibina dan dilatih oleh senior-senior Guide di Sulawesi Selatan.

Komentar Anda
Berita Lainnya