
JELAJAH.CO.ID, Makassar – Dalam rangka mendukung Program 100 Hari Makassar untuk kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA).
Pemerintah Kota Makassar, meluncurkan langkah strategis dengan melibatkan lebih dari 500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk menjahit seragam sekolah bagi siswa kelas 1 SD dan SMP.
Pemberdayaan ini nantinya akan melibatkan 52 ketua kelompok untuk mengoordinasi proses produksi dan pengadaan melalui e-Katalog. Setelah pendaftaran lewat website.
“Untuk mendukung pemberdayaan pelaku UMKM lokal, pemerintah Kota Makassar, meluncurkan program pengadaan seragam sekolah yang dijahit langsung oleh para pelaku UMKM lokal di Kota ini,” ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Andi Bukti Djufri, Sabtu 24 Mei 2025.
Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) itu. Program ini bukan hanya menekan biaya melalui efisiensi anggaran, tetapi juga memutus ketergantungan terhadap produk dari luar daerah.
Ia menyebutkan bahwa program ini merupakan bagian dari pola hidup yang mendukung UMKM lokal. Sebanyak kurang lebih 500 UMKM penjahit dilibatkan dalam proses produksi seragam bagi siswa kelas 1 SD dan kelas 1 SMP.
“Program ini terbuka untuk umum. Semua peserta yang mendaftar akan diberikan akses melalui e-Katalog dan LPSE. Mereka yang terlibat sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan, sesuai mekanisme yang ditetapkan,” jelasnya.
Dia menjelaskan, proses pengadaan barang bantinya, sebanyak 52 ketua kelompok dipercayakan untuk mengoordinasikan pelaksanaan di lapangan.
Para ketua kelompok ini bertanggung jawab mendaftarkan para penjahit yang mereka bawahi dan melakukan pembelian melalui e-Katalog sesuai jumlah siswa yang akan menerima seragam.
Adapun total seragam dibagiakan kepada sebanyak 33 ribu siswa dari 314 SD dan 55 SMP akan menerima dua pasang seragam yang seluruhnya dijahit oleh tangan-tangan warga Makassar sendiri.
“Adapun seragam akan didistribusikan kepada sekitar 33 ribu siswa dari 314 SD dan 55 SMP, dengan total dua pasang seragam per siswa, sehingga keseluruhan mencapai 66 ribu pasang seragam,” tuturnya.
Disebutkan, program ini masuk dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Rp11 miliar lebih. Ini, mempercepat program prioritas, bersumber dari efisiensi anggaran untuk pemberdayaan ekonomi lokal.
“Kami menargetkan, seluruh seragam telah selesai didistribusikan sebelum tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli mendatang,” tukasnya.
Untuk proses pendaftaran batas tanggal 28 Mei 2025. Bisa diakses di website LPSE Kota Makassar:https://lpse.makassar.go.id.