
JELAJAH.CO.ID,Makassar – Untuk memaksimalkan pelayanan di rumah sakit karena adanya aturan baru soal pengadaan barang dan jasa (Barjas) yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi. Sekretaris Komisi E bidang Kesra DPRD Sulawesi Selatan dr Fadli Ananda mengusulkan setiap barjas provinsi untuk standby di setiap RS.
“Harus seperti itu. Karena keselamatan pasien paling utama,”ujar Fadli Ananda, Kamis 29 Mei 2025.
Ia khawatir dengan kebijakan berubah-ubah yang dikeluarkan oleh pemerintah pelayanan terabaikan.
“Terlambat sedikit berbahaya. Sedangkan pengadaan barang disetiap RS harus perbulan,”tutur politisi dari PDIP ini.
Diketahui, pengadaan barang rumah sakit milik pemerintah provinsi diantaranya RS Labuang Baji, Haji, Dadi, Fatimah, Pertiwi, dan RS Gigi dan Mulut kekurangan stok obat akibat aturan yang berubah.
“Selama ini, prosesnya yakni barjas internal ke tim vendor.Tapi sekarang sudah berubah yaitu dari Bappeda selanjutnya ke barjas provinsi,”ucapnya.
Dengan adanya kebijakan tersebut, berdampak pada lambatnya pelayanan ke sejumlah rumah sakit milik pemerintah provinsi sehingga stok obat terbatas. Mendapat informasi seperti itu, pihaknya melakukan sidak ke salah satu rumah sakit yaitu RS Labuang Baji pada Rabu 28 Mei kemarin.