
JELAJAH.CO.ID, Makassar – Mendikdasmen Prof Abdul Mu’ti menepis jika kasus bullying yang terjadi di sekolah-sekolah marak terjadi. Ia pun mengajak untuk menyelesaikan secara bersama-sama.
“Baik, ini memang masih menjadi masalah yang harus kita selesaikan bersama-sama.Tetapi saya kira kok tidak marak ya? Adalah begitu, tidak marak,”ujar Abdul Mu’ti saat menjawab pertanyaan wartawan soal maraknya bullying di sekolah usai menghadiri Munas JSIT di Hotel Claro, Jalan Andi Pangerang Pettarani, Jumat 25 Juni 2025.
Lebih lanjut dia mengatakan, kalau marak itu kan kesannya meningkat. Menurutnya setengah tahun ini pihaknya berusaha semaksimal mungkin bagaimana menciptakan lingkungan sekolah yang aman, yang nyaman, dan yang ramah.
“Dan itu pula yang kami tekankan dalam MPLS 2025 ini, kami kan memiliki prinsip MPLS yang ramah. Bahkan di situ kami tekankan agar sekolah itu bisa menjadi rumah bagi anak-anak, saling menghormati, saling menerima,”katanya.
Dijelasjan, kemarin yang sempat merebak di media itu kan ternyata peristiwanya terjadi di luar sekolah, bukan di dalam sekolah.
“Kasus yang di Jawa Timur yang sempat viral di media sosial itu, kami sudah tindaklanjuti peristiwanya di luar sekolah. Tetapi kami ingin agar pusat pendidikan ini berjalan dan saling memperkuat,”ucapnya.
Di mulai dari pendidikan di sekolah, keluarga, di masyarakat, dan jangan lupa teman-teman media juga perlu memberikan dukungan agar karakter anak-anak ini semakin baik.
“Kekerasan bisa kita kurangi, bahkan bisa kita hapuskan, sehingga sekali lagi sekolah, rumah, dan masyarakat itu, bahkan media itu menjadi tempat dimana kita semuanya mendapatkan ketenangan, kenyamanan, karena tidak ada kekerasan,”jelasnya