JELAJAH.CO.ID, Makassar – Kericuhan pecah dalam Musda KNPI Sulsel di Hotel Horison Makassar, Senin malam 8 Desember 2025.
Akibatnya, Ketua KNPI Sulsel, Nurkanita Maruddani Kahfi, dilaporkan ke Polrestabes Makassar.
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP KNPI, Dickson, menjadi korban penganiayaan dalam kericuhan tersebut.
Nurkanita dilaporkan karena sebagai penanggung jawab Musda KNPI sulsel.
Laporan tersebut teregistrasi dengan Nomor: LP/B/2354/XII/2025/SPKT/POLRESTABES MAKASSAR/POLDA SULSEL.
Dickson menjelaskan, penyerangan pertama justru dilakukan salah satu steering committee (SC) Musda KNPI Sulsel.
“Dan penyerangan pengukulan pertama justru dilakukan oleh Ketua SC. Dialah yang menyerang saya duluan, mendorong, lalu memukul dan memojokkan,” kata Dickson di Kota Makassar, Selasa 9 Desember 2025 siang.
Akibat serangan itu, Dickson mengalami beberapa luka.
Ia mengalami luka di atas siku kanan, pinggang kanan, dan lecet di atas mata kaki kiri.
“Jadi terjadi beberapa pemukulan, serangan, bahkan tendangan. Saya sudah lapor polisi dan (sudah lakukan) visum,” ungkapnya.
“Tapi saya rasakan kemarin itu pemukulan pakai kayu tiang petaka bendera. Dan itu sampai patah. Tak tahu apakah patah itu karena saya tangkis atau ada yang menangkis,” tambahnya.
Dickson menyebut bahwa kericuhan terjadi saat sesi Rapimpurda untuk verifikasi jumlah OKP peserta Musda, belum memasuki tahap pleno.
Ia menambahkan bahwa Ketua SC menolak menyerahkan data sehingga terjadi ketegangan berkepanjangan:
“Karena Ketua SC tidak mau menyerahkan data-data itu, itulah yang berlaku, sampai dua kali saya lakukan roll call. Datanya disembunyikan oleh Ketua SC. Jadi pelakunya saya kira ya Ketua SC dan panitia,” ungkapnya.
Dickson melaporkan insiden tersebut ke Polrestabes Makassar pada Senin malam sekitar pukul 01.30 WITA.
Setelah melapor, ia melakukan visum sekitar pukul 04.00 WITA.
Ia juga menyampaikan laporan secara resmi kepada DPP KNPI atas penganiayaan yang dialaminya.
“Yang resmi dilaporkan ke polisi Ketua SC atas nama Rijal. (Kemudian) Yang menendang saya, menurut informasi yang kita lacak dari video bernama Adam, bertubuh besar,” kata dia.
“Lalu Ketua KNPI Sulsel (Nurkanita). Alasannya karena selaku penanggung jawab musda. Lalu yang kedua ya harus dipastikan yang menyerang saya ini kubu pendukung salah satu calon,” tambahnya.
Meski diserang, Dickson tetap bertahan di forum sambil menunggu situasi reda.
Namun kericuhan terus berlanjut, termasuk intervensi dari Ketua SC yang memaksakan hasil Rapimpurda yang dianggap ilegal.
“Saya masih bertahan (di forum) untuk menunggu situasi reda karena kita pikir ini hanya emosional, lalu kita mau lanjutkan,” ujar Dickson.
Tapi ternyata, lanjutnya, tetap terjadi aksi perdebatan.
“Yang selalu mengintervensi saya itu adalah ketua SC, yang ingin tetap mempertahankan hasil Rapimpurda yang ilegal itu, yang 59 sebelumnya,” tandasnya.
Kericuhan terjadi di tengah tensi tinggi pemilihan calon ketua yang berlangsung head to head antara Fadel Tauphan Ansar dan Vonny Ameliani Suardi.
Pertarungan ini menjadi head to head pertama dalam 12 tahun terakhir.
Hal itu setelah duel Mizar Roem versus Yessi Yoanna Ariestiani pada 2013.
Saat itu, Mizar terpilih pada Kamis 21 November 2013 sekitar pukul 16.30 WITA.
Pada Musda XVI kali ini, dua politisi Partai Gerindra tersebut berhadapan untuk memperebutkan sedikitnya 75 suara dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan DPD II se-Sulsel.
Vonny Ameliani Suardi menjadi pendaftar pertama.
Ia datang ke kantor KNPI Sulsel pada Ahad 7 Desember 2025.
Ketua Gerindra Jeneponto itu didampingi sejumlah ketua OKP seperti GP Ansor Sulsel, Badko HMI Sulsel, PMII Sulsel, BM PAN Sulsel, hingga GAMKI Sulsel.
Steering Committee Musda, Muhammad Iswal, menyebutkan Vonny mengantongi 27 rekomendasi OKP dan 15 dukungan DPD II.
Berkasnya dinyatakan lengkap dan siap diverifikasi lebih lanjut.
Vonny menegaskan dukungannya masih terus bertambah.
“Insya Allah ini akan bertambah, karena kita juga tidak mau buka semua. Yang jelas, kita ingin Pemuda Sulsel bersatu dan solid,” ujarnya.
Di kesempatan lain, ia juga tampak didampingi perwakilan BKPRMI Sulsel, Pemuda Islam, dan DPD KNPI Gowa.
Sementara itu, Fadel Tauphan Ansar datang dengan 12 rekomendasi awal.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulsel itu menegaskan kesiapannya maju membawa semangat penyatuan KNPI Sulsel.
Termasuk membangun komunikasi intens dengan para senior.
“Saya silaturahmi ke senior-senior. Banyak potensi yang bisa kita maksimalkan,” katanya.
“Kita sudah mendaftar, namun tidak semua dukungan harus dipublikasikan. Hari ini kita berkumpul, besok kita memenangkan Musda,” tambah Fadel.
Usai deklarasi, ia mengklaim telah mengantongi dukungan 49 OKP.
Fadel juga menyebutkan tidak ada masalah meski rivalnya berasal dari partai yang sama.
“Insyaallah saya akan berjuang agar KNPI Sulsel menjadi satu. Kami bertarung sehat,” katanya.