Kadir Halid Berharap Musda Golkar Ajang Adu Gagasan Bukan Money Politik

JELAJAH.CO.ID, Makassar – Dinamika menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) makin memanas.

Sejumlah nama kandidat ketua bermunculan, sinyal persaingan pun kian terasa.

Namun di tengah tensi politik yang mulai naik, politisi Partai Golkar Sulsel, Kadir Halid, mengingatkan soal bahaya praktik transaksi uang atau money politik.

Menurut Kadir Halid, dalam pelaksanaan Musda-Musda Golkar Sulsel sebelumnya, praktik money politik seakan menjadi tradisi yang sulit dihindari.

Upaya politik uang ini kerap terjadi dalam proses pemilihan ketua.

Ia berharap, untuk Musda kali ini, tradisi buruk itu bisa dihentikan.

“Tetapi saya sangat harapkan tidak ada permainan uang di Musda Golkar Sulsel. Selama ini kita tahu Musda-Musda sebelumnya selalu ada permainan uang. Jadi jangan ada lagi yang seperti itu,” tegas Kadir Halid ditemui di Kantor DPRD Sulsel, Kamis 17 April 2025.

Baca Juga:  Arief Wicaksono: Kesuksesan Appi di Pemilu dan Pilwalkot Makassar 2024 Jadi Bukti Bisa Pimpin Golkar Sulsel

Ketua Komisi D DPRD Sulsel itu menegaskan, Musda seharusnya menjadi ruang adu gagasan dan program.

Para calon ketua diharapkan tampil menawarkan visi dan strategi untuk membawa Partai Golkar Sulsel lebih

Dan bukan malah berlomba menebar janji dalam bentuk uang kepada pemilik suara.

“Kita harapkan masing-masing calon ketua nantinya bisa memaparkan program visi-misi di hadapan pemilih suara agar supaya Golkar Sulsel ke depan kembali berjaya,” tegasnya.

Kadir juga menilai, semangat regenerasi dan pembaharuan sangat penting dalam Musda kali ini.

Utamanya jika prestasi partai di bawah kepemimpinan lama dianggap tidak memuaskan.

“Kalau prestasinya tidak bagus, wajar kalau butuh ketua baru. Itu sudah jadi tradisi di Golkar, kalau pemimpin tidak bisa menaikkan elektabilitas partai, ya harus diganti,” tambahnya.

Baca Juga:  Bantu Dunia Pendidikan, Nurdin Halid Bangun Sekolah Madrasah dan Kampus di Gowa

“Karena kemarin (Pemilu 2024) prestasi Golkar Sulsel menurun, saya kira perlu pemimpinan baru. Seandainya prestasi bagus, itu patut dilanjutkan,” ujar Kadir.

Adik Wakil Ketua Komisi VI Nurdin Halid itu menegaskan, ini sudah tradisi bagi Partai Golkar di setiap perhelatan musda.

Jika ketua tidak berhasil menaikkan elektoral partai maka akan diganti.

Ia pun menegaskan, komitmen seluruh pemilik suara juga menjadi kunci dalam menjaga marwah Musda Golkar Sulsel agar proses pemilihan berjalan sehat dan bermartabat.

Olehnya ia mengingatkan, kalau ingin Golkar Sulsel berjaya, harus dimulai dengan proses Musda yang bersih, adil, dan mengutamakan program, bukan uang.

Komentar Anda
Berita Lainnya